Salah satu cara kelahiran yang kian banyak diketahui adalah
lotus birth. Cara kelahiran ini berbeda dari cara pada biasanya, sebab pada lotus birth, tali sentra tidak dipotong
sesudah bayi dilahirkan, tapi diizinkan tetap menempel pada bayi hingga lepas dengan
sendirinya. Meskipun semacam itu, keamanan lotus birth masih belum bisa
dipastikan.
Pemotongan tali sentra biasanya dijalankan seketika sesudah
bayi lahir, dan pada ketika plasenta masih ada di dalam tubuh ibu. Hal ini
bertujuan untuk mencegah pendarahan hebat pada ibu sesudah melahirkan. lotus birth atau menunda pemotongan
tali sentra terlalu lama, mempunyai risiko yang patut diwaspadai. Mencakup:
Rentan infeksi
Plasenta yang mengandung darah rentan terjangkit infeksi,
yang bisa seketika ditularkan pada bayi. Sesaat sesudah bayi lahir dan tali
sentra berhenti berdenyut, plasenta tidak ubahnya sebagai jaringan mati sebab
sudah tidak mempunyai peredaran darah. Apabila orang tua menentukan untuk
melakukan lotus birth, karenanya dianjurkan untuk memantau secara hati-hati
kemungkinan terjadinya infeksi.
Bayi kuning
Penundaan pemotongan tali atau lotus birth sentra bisa meningkatkan risiko bayi mengalami
kelebihan bilirubin, sehingga bayi menonjol berwarna kuning (jaundice). Hal itu
disebabkan pasokan darah berlebih yang diperoleh dari tali sentra. Bayi yang
dilahirkan dengan cara ini, kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk
perawatan sesudah lahir.
Menunda pemotongan tali atau lotus birth sentra selama sebagian ketika diyakini bisa mendatangkan
manfaat. Melainkan sejauh ini, untuk menentukan batas waktu penundaan dan
indikasi medis yang ideal untuk dikerjakannya lotus birth masih menjadi
perdebatan.
Sebab lotus birth
mempunyai risiko yang tidak ringan, dianjurkan untuk menentukan ulang opsi cara
persalinan tersebut. Konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan mengenai
tingkat keamanan lotus birth ketika pemeriksaan kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar